Kapala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Ir. Iskandar Arsyad, M.Si. |
PALU, LINESINDONESIA.com - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 59 Miliar untuk membiayai pembangunan Jembatan Palu V yang membentang di atas Sungai Palu untuk akses transportasi Wilayah Timur dan Barat Ibukota Provinsi Sulteng itu.
"Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jembatan sudah dimulai sejak 2017 hingga 2018, kami telah sudah termasuk pembebasan lahan masyarakat dan tahun ini adalah proses pembangunan," kata Wali Kota Palu Hidayat pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Palu V dan Penandatanganan Prasasti Peresmian Paket Dinas Pekerjaan Umum TA. 2017/2018, di Kelurahan Nunu, Palu, Rabu, (10/9/2019)
Pembangunan infrastruktur jembatan sudah memasuki tahap awal konstruksi, dimana paket pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu 180 hari atau enam bulan setelah peletakan batu pertama.
Menurut Wali Kota Palu, jembatan menjadi kebutuhan masyarakat saat ini selain memudahkan akses trasportasi dari dan menujuh wilayah barat-timur, juga merupakan upaya pemerintah setempat mengurai kemacetan di dalam kota.
Pasca gempa, tsunami dan likuefaksi melanda Palu, tingkat kepadatan kendaraan semakin bertambah apalagi jalur logistik yang membentang sekitar 7,2 kilometer di kawasan pesisir Teluk Palu ikut hancur termasuk jembatan Palu IV sebagai maskot Ibukota Provinsi Sulteng sehingga dilakukan pengalihan jalur ke dalam kota.
"Sebelum bencana, tingkat kepadatan kendaraan cukup tinggi, sehingga sejumlah ruas jalan dalam kota di waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan. Olehnya pemerintah mengambil langkah membangun jembatan guna memecah tumpukan kendaraan," kata Hidayat lagi.
Dia berharap pembangunan Jembatan Palu V harus dikerjakan secara profesional dan wajib bagi pelaksana untuk memperhatikan kualitas serta mempertimbangkan sisi estetika.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Iskandar Arsyad mengatakan secara teknis pembanguan Jembatan Palu V sangat sederhana dan tentunya tetap memerhatikan sisi kualitas konstruksi karena pemanfaatan infrastruktur tersebut untuk kebutuhan jangka panjang.
"Konstruksinya mengacu pada aspek-aspek kegempaan, artinya jebatan ini sudah dirancang khusus tahan gempa karena wilayah pembangunan infrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada skala Richter per hari," kata Iskandar.
Jembatan yang baru dibangun menyeberangi sungai Palu memiliki panjang sekitar 100 meter dengan tinggi dari permukaan air sekitar enam meter. (*)
Source