![]() |
LUWU, LINES INDONESIA - Di era post-truth saat ini, kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran. Orang cenderung lebih percaya pada perasaan mereka sendiri dibandingkan fakta yang dapat dibuktikan. Sekaitan dengan itu, informasi haruslah disaring sebelum disharing. Berita yang diproduksi haruslah terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Warga internet (warganet) perlu dibekali literasi digital dalam menangkal hoaks.
Demikian mengemuka dalam kegiatan pembekalan peserta pelatihan jurnalistik mahir dasar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) zona Luwu Raya di Masjid Al-Muttaqien, Jalan Pramuka, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu (14/5/2025).
Pelatihan jurnalistik yang digelar selama 3 hari ini bertema “Mencetak Jurnalis Berkarakter Malebbi dengan Kecakapan Literasi Digital dalam Menangkal Hoaks”.
DPW LDII Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik untuk mencetak jurnalis dan humas yang dapat memproduksi berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Melalui media jurnalistik, pesan-pesan dakwah berupa ajakan kebaikan dan sosialisasi nilai-nilai islam dapat disalurkan.
Hadir Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi SSos, Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos, wakil ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Prof Dr Sukardi Weda, Ketua DPD LDII Kabupaten Luwu Muchlisin SSos, dewan penasihat, dan peserta pelatihan.
Menurut rencana, pembukaan pelatihan akan digelar di Gedung Balai Rasdiana Center (BRC) Belopa pada Kamis, 15 Mei 2025. Sebanyak 80-an peserta akan mengikuti kegiatan ini.
Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos MIKom mengatakan, pihaknya ingin melahirkan penulis yang bijak dan sopan dalam bermedia. “Kita ingin mencetak orang-orang yang dapat menginspirasi melalui tulisan di media sosial. Kami menggalang generasi muda, khususnya yang ada di 8 DPD LDII kabupaten/kota,” kata Asdar.
Asdar berharap, semua peserta pelatihan dari kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan menjadi jurnalis yang berkahlakul karimah. “Bisa menjadi contoh bagaimana cara menulis yang baik,” katanya.